Sebagai orang tua, kita semestinya selalu tanggap akan perubahan apappun pada anak, diantaranya perubahan yang terjadi pada mata.
Mata merupakan salah satu indera yang membantu bayi untuk memahami dunia. Perkernbangan kemampuannya yang lain, seperti membeda-bedakan wajar seseorang dengan yang lain atau memahami warna alam, sangat tergantung kepada apa yang dilihat oleh bayi.
Sesungguhnya, manusia dapat melihat karena adanya cahaya atau sinar. Tanpa cahaya, mata normal sekalipun tetap tidak bisa melihat. Jadi, cahaya yang dipancarkan suatu benda masuk ke dalam mata dan diteruskan rnelalui selaput bening, manik (pupil) mata, badan kaea, dan terakhir diterima oleh retina atau selaput jala. Rangsangan cahaya pada retina tersebut kemudian diteruskan oleh saraf penglihatan ke otak, yang akan direkam sebagai sesuatu yang terlihat.
Bayi baru lahir, meskipun belum mampu membedakan benda yang dilihat secara rinei, namun sudah dapat membedakan profil ibu sebagai wanita yang berambut panjang dan ayahnya yang berambut pendek, misalnya. Setelah berusia 3 bulan penglihatan bayi sudah mulai jelas. Misal saja, ia akan menghindari sinar yang kuat dengan meutup matanya, atau menggerakkan mata ke arah benda yang bergerak.
Menjelang usia 5-6 bulan, bayi mulai dapat mempertahankan penglihatan dengan kedua mata (binokuler) pada bentuk benda yang menarik perhatiannya. Setelah itu, pada usia 6-8 bulan, anak dapat melihat secara normal, sehingga ada koordinasi antara kedua bola matanya. Keadaan ini akan semakin membaik sejalan dengan mulai terjadinya koordinasi antara mata dan tangannya. Dan, pada akhirnya secara berangsur-angsur penglihatan anak akan normal ketika ia berusia 4-5 tahun.
http://www.cybermq.com/kolom/detail/auladi/544/amati-perkembangan-mata-bayi-technology.htmlMata merupakan salah satu indera yang membantu bayi untuk memahami dunia. Perkernbangan kemampuannya yang lain, seperti membeda-bedakan wajar seseorang dengan yang lain atau memahami warna alam, sangat tergantung kepada apa yang dilihat oleh bayi.
Sesungguhnya, manusia dapat melihat karena adanya cahaya atau sinar. Tanpa cahaya, mata normal sekalipun tetap tidak bisa melihat. Jadi, cahaya yang dipancarkan suatu benda masuk ke dalam mata dan diteruskan rnelalui selaput bening, manik (pupil) mata, badan kaea, dan terakhir diterima oleh retina atau selaput jala. Rangsangan cahaya pada retina tersebut kemudian diteruskan oleh saraf penglihatan ke otak, yang akan direkam sebagai sesuatu yang terlihat.
Bayi baru lahir, meskipun belum mampu membedakan benda yang dilihat secara rinei, namun sudah dapat membedakan profil ibu sebagai wanita yang berambut panjang dan ayahnya yang berambut pendek, misalnya. Setelah berusia 3 bulan penglihatan bayi sudah mulai jelas. Misal saja, ia akan menghindari sinar yang kuat dengan meutup matanya, atau menggerakkan mata ke arah benda yang bergerak.
Menjelang usia 5-6 bulan, bayi mulai dapat mempertahankan penglihatan dengan kedua mata (binokuler) pada bentuk benda yang menarik perhatiannya. Setelah itu, pada usia 6-8 bulan, anak dapat melihat secara normal, sehingga ada koordinasi antara kedua bola matanya. Keadaan ini akan semakin membaik sejalan dengan mulai terjadinya koordinasi antara mata dan tangannya. Dan, pada akhirnya secara berangsur-angsur penglihatan anak akan normal ketika ia berusia 4-5 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar